oleh

TNI-Polri Obrak-Abrik Markas Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB)

IRIAN JAYA-ANTERO-Pentolan KKB Egianus Kogeya meradang gara-gara markasnya diobrak-abrik TNI-Polri: Medan perang milik kami!.

Kelompok Kriminal Bersenjata atau biasa dikenal KKB di Papua hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Bumi Cendrawasih.

Mereka sering melakukan penyerangan hingga tega bunuh teman satu sukunya sendiri dan hal itu membuat KKB semakin ditakuti warga sipil.

Pasca markasnya yang terletak di Yuguru, Nduga, Papua berhasil di kuasai TNI-Polri dan KKB ditetapkan pemerintah menjadi teroris, membuat Egianus Kogoya merasa geram.

Baru-baru ini pada tanggal 30 April 2021 ia juga kembali memposting di akun Facebook miliknya @Brigjend Egianus Kogeya.

Dipostingan tersebut ia menuliskan kata-kata seolah kembali menantang aparat TNI-Polri yang saat ini masih mencoba menangkap para anggota KKB dalam keadaan hidup ataupun meninggal dunia.

“Terimakasih kolonial indonesia yang sudah kasih nama kami (OPM-TPNPB) sebagai teroris diidalam hukum anda. Tetapi sayang sekali, karena dengan begitu anda pertajam tatik perang gerilya Kami,”.

“Satu hal yang kamu harus tahu yaitu Teroris hanya didalam hukummu tetapi dimata Hukum Allah, Alam dan Hukum Internasional tidak demikian. Kau akan kalah ditangan kami karena Kami dilindungi tiga Hukum Besar, Benar dan Adil. Tiga banding satu mana bisa kau menang?,”.

“Segalah Perlengkapan Perang adalah Milikmu (indonesia) tetapi Medan Perang adalah Milik Kami (TPNPB-OPM),”.

Tak ayal postingan itu juga menuai beragam komentar dari warganet.

Lantas siapa Egianus Kogoya?

Dikutip dari kompas.com Egianus Kogeya adalah pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga.

Jurnalis senior Papua, Victor Mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

  1. Masih Muda
BACA JUGA :  Polres Sukabumi Tebar 555 Polisi RW

Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.

Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.

“Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun,” ucap Victor dikutip dari kompas.com, Rabu (31/7/2019).

  1. Ayahnya Tokoh OPM

Dari informasi yang ia dapat, Victor menyebut ayah Egianus bernama Silas Kogoya yang juga merupakan salah satu tokoh OPM.

Namun, kini ayahnya sudah meninggal.

  1. Terpelajar

Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.

Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.

  1. Keberadaannya di Tempat Terpencil

Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.

Untuk bertemu dengan Egianus, Victor menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.

Pertemuan pun diatur pada tengah malam.

Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:

Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.

“Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan,” kata Victor

Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).

Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.

Enam KKB Masih Aktif

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Mathius D. Fakhiri menyebut setidaknya ada enam kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang masih aktif beraksi di Bumi Cenderawasih.

Kapolda menyebut nama yang memimpin kelompok kriminal bersenjata itu, di antaranya Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya.

BACA JUGA :  Wow.. Digaji Cryptocurrency Bitcoin Senilai 143 Juta. Perusahaan Ini Buka Lowongan, Mau ??

“Mereka masih aktif melakukan kekerasan bersenjata yang akhirnya menjadi teror bagi masyarakat,” imbuh Fakhiri, Minggu (2/5/2021).

Menurut Inspektur Jenderal Mathius, keenam KKB tersebut tidak beraksi di semua wilayah Papua. Mereka hanya beraksi di beberapa tempat saja.

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

“Dari kepolisian, dari yang sudah kami petakan, sebenarnya kelompok ini adalah kelompok yang besar, tapi yang aktif ada enam kelompok di Puncak, Intan Jaya dan Nduga,” ujar Kapolda.

Irjen Mathius D. Fakhiri pun membeberkan sepak terjang masing-masing kelompok tersebut.

Pada 2021, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menjadi kelompok yang paling aktif membuat “aksi kekerasan” di Kabupaten Puncak.

Kemudian KKB Pimpinan Sabinus Waker pada 2020 “sangat meresahkan” di Intan Jaya.

Selain itu, Fakhiri menyebut kelompok baru yang merupakan bagian dari kelompok Lekagak Telenggen yang mulai “aktif melakukan teror”

“Ada kelompok Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, ada kelompok Paniai, ada kelompok Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan kelompok Lekagak yang sudah muncul,” tutur perwira menengah Polri dengan tiga melati dipundaknya tersebut.

Selain enam kelompok tersebut, Fakhiri mengungkapkan sudah ada beberapa KKB yang sudah tidak aktif. Bahkan sudah ada yang telah kembali di tengah masyarakat.

rilis by Bangkapos

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *