ANTERO NEWS – Persaingan menuju kursi di DPR RI Senayan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 semakin keras dan sulit.
Sebanyak 15 petahana dari daerah pemilihan dapil Sumsel 1 dan dapil Sumsel 2 bakal bersaing ketat dengan puluhan nama-nama yang telah terkenal.
Mereka yang dimaksud, ada mantan kepala daerah, mantan calon bupati, mantan Kabareskrim Polri, mantan Pangdam II/Sriwijaya, dan mantan Kapolda Sumatera-Selatan.
Juga anak gubernur dan mantan gubernur Sumsel. Lalu, mantan hakim Komisi Yudisial (KY), anggota DPR/DPRD, artis/presenter top Tanah Air, Ketua YLKI Sumsel, mantan bikrokrat, mantan pimpinan rumah sakit (RS) dan guru besar dari perguruan tinggi.
Seperti pada dapil Sumsel 1 yang meliputi wilayah Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), dan Lubuklinggau.
10 Anggota DPR-RI Petahana memberatkan persaingan
Daftar Isi
Dari daftar calon sementara (DCS) yang dirilis KPU, ada 10 anggota DPR-RI (petahana). Yakni Ir H Eddy Santana Putra dan Siti Nurizka Puteri Jaya (Gerindra), Yulian Gunhar dan Riezky Aprilia (PDIP), Kahar Muzakir (Golkar), Fauzi H Amro dan Renny Astuti (Nasdem), Mustafa Kamal (PKS), Achmad Hafisz Tohir (PAN) dan Ir H Ishak Mekki (Demokrat).
Majunya 10 petahana ini dalam Pileg 2024 jadikan Sumsel 1 dapil neraka bagi yang lain. Belum lagi para bacaleg DPR-RI yang baru, namun sudah punya nama tenar.
Ada SN Prana Putra Sohe (Wako Lubuklinggau saat ini) yang nyaleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Juga ada mantan Bupati Muratara, Drs Syarif Hidayat.
Dari anggota DPRD provinsi yang maju ada RA Anita Noeringhati (Golkar), Antoni Yuzar dan Kartak SAS (PKB), dan Kartika Sandra Desi (Gerindra). Lalu, menantu Gubernur Sumsel, Muhammad Yaser (Nasdem).
Sedangkan yang mantan anggota DPR/DPD RI atau DPRD provinsi ada Siska Marleni (Nasdem), M Iqbal Romzi (PKS), Sarjan Tahir (Demokrat), Agus Sutikno (PPP) dan Yuswar Hidayatullah (Gelora).
Mantan Pangdam II/Sriwijaya Letjen TNI(purn) Sudirman maju ke bursa politik
Untuk dari mantan petinggi TNI/Polri, ada mantan Pangdam II/Sriwijaya Letjen TNI (Purn) Sudirman.
Kemudian, ada sejumlah nama beken lainnya. Seperti artis/presenter top/mantan Dirut TVRI, Helmy Yahya (PSI).
Ketua Asosiasi Tambang batubara Sumsel ambil bagian
Juga Ketua Asosiasi Pengusaha Tambang Batu Bara Sumsel, Andi Asmara (Perindo), Ketua YLKI Sumsel RM Taufik Husni (Nasdem), mantan birokrat ulung Drs H Abdul Shobur (Partai Ummat).
“Dari dapil Sumsel I terdapat 8 kursi DPR-RI yang diperebutkan oleh 18 parpol. Untuk Sumsel 2 kuotanya ada 9 kursi,” kata Ketua KPU Sumsel, Amrah Muslimin.
Bagaimana persaingan dapil Sumsel 2
Di dapil Sumsel 2, setidaknya ada lima petahana yang maju kembali pada Pileg 2024. Mereka yakni Bertus Melas (PKB) yang juga adik Gubernur Sumsel.
Lalu, Sri Meliyana (Gerindra), Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Bobby Adhityo Rizali, dan Irma Suryani (Nasdem).
Lalu ada Hanna Gayatri (PAN) merupakan ayuk kandung Bupati OKI dan Wahyu Sanjaya (Demokrat). Selain mereka, ada pendatang baru yang tak kalah terkenal.
Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol(purn) Susno Duaji ikut mencalonkan
Seperti mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol purn Susno Duadji (PKB), mantan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviandi (Gerindra), dan Wakil ketua DPRD Sumsel saat ini HM Giri Ramanda N Kiemas (PDIP).
Juga mantan ketua DPRD Sumsel MA Gantada, mantan calon Bupati OKUT Kol Inf (Purn) Ruslan, anggota DPRD Palembang Danu Mirwando,dan anggota DPRD Sumsel Hj Meli Mustika yang tak lain istri mantan Bupati Ogan Ilir Ilyas Panjir. Mereka semua maju nyaleg dari PDIP.
Mantan Hakim KY Hendra Yospin ikut Maju
Kemudian, mantan hakim KY Hendra Yospin, putri Gubernur Sumsel Hj Samantha Tivani, mantan anggota DPRD Sumsel Eddy Rianto dan mantan Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri (HBA) yang semuanya nyaleg dari Nasdem.
Kemudian, mantan anggota DPRD Sumsel Erza Saladin (Gelora), anggota DPRD Sumsel Askweni (PKS). Lalu, H Iskandar, Bupati OKI saat ini yang nyaleg dari PAN, dapil yang sama dengan ayuk kandungnya.
Mantan Dirut RMH Dr Bayu Wahyudi SpOG ikut Nyaleg
Dari Demokrat ada Prof Fachrurrozie Syarkowi (Demokrat) yang tak lain ayahanda Plt Bupati Muara Enim saat ini dan mantan Dirut RSMH Palembang dr Bayu Wahyudi SpOG .
Mantan Kapolda Sumsel Irjen Pol(purn) Zulkarnain Adinegara
Juga mantan Kapolda Sumsel Irjen Pol (purn) Zulkarnain Adinegara (Perindo) dan Prof Supli Effendi Rahim (guru besar UM Palembang).
Dari DCS yang telah diumumkan KPU itu terlihat ada nama Wali Kota Palembang H Harnojoyo yang sebelumnya memastikan akan maju DPR-RI dari Demokrat.
Juga tidak ada nama Sri Kustina, anggota DPR-RI dari Nasdem saat ini yang juga istri Bupati PALI Dr Ir H Heri Amalindo.
Wahyu Sanjaya” No Comment
Lalu apa kata petahana? Anggota DPR-RI asal Sumsel yang jadi petahana dari Dapil Sumsel 2 lewat Partai Demokrat, Wahyu Sanjaya belum mau berkomentar banyak.
“No comment,” tulisnya diakhiri dengan emoticon senyum.
Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati tetap optimis meski berada pada nomor utut 2 DCS. Ia menegaskan, caleg DPR-RI dari Golkar nomor urut 1-8 bukan kompetitor.
“Kita bekerja sama untuk mendapatkan suara sebanyak- banyaknya,” ujarnya.
Target Golkar bisa menambah raihan kursi di Senayan. Dari saat ini dua menjadi tiga kursi.
“Pastinya nanti ada pembagian (garap suara). Memang saya mendampingi Pak Kahar yang sudah 4-5 periode di DPR.
Punya strategi yang tidak bergesekan
Itu memang juga perintah beliau untuk mencari suara sebanyak- banyaknya. Artinya kita punya strategi yang tidak bergesekan,” bebernya.
Karena itu, meski masuk ‘dapil neraka’ ia tetap optimis. Para politisi lokal yang baru nyaleg lain pun mengungkapkan keoptimisan mereka.
Caleg DPR-RI dapil Sumsel 1, Ir H Aman Astra Ramli MBA, putra Gubernur Sumsel periode 1988-1998 H Hasan Basri mantap maju dari Partai Demokrat.
“Yang akan kami perjuangkan adalah peningkatan taraf kesejahteraan ekonomi masyarakat,”ujarnya.Ia melihat, selama ini tak jarang program DPR-RI dan pemerintah terjadi tumpang tindih.
Aman yang juga Ketua Presidium Daerah Otonomi Baru (DOB) Palembang Ulu ini mengaku telah membentuk jaringan untuk pemenangannya menuju Senayan di dapil Sumsel 1.
Aman tak bisa memungkiri, nama besar sang ayah sebagai mantan Gubernur Sumsel akan ia manfaatkan untuk mendulang dukungan dan suara dalam pileg nanti.
“Legacy selama beliau memimpin Sumsel tentu akan kami lanjutkan dan perjuangkan. Sekaligus menjadi modal bagi kami untuk menjangkau pemilih,” pungkasnya.
Mantan Kapolda Sumsel Irjen Pol Purn Zulkarnain Adinegara awalnya diarahkan Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo maju dari dapil Sumsel 1.
Tapi ia memutuskan lewat dapil Sumsel 2. Bukan tanpa alasan. Zulkarnain menjelaskan, dia pernah menjabat Kapolres OKI dan Muar Enim sebelum akhirnya jadi Kapolda.
Juga mempertimbangkan saran teman dan keluarganya. “Dengan pertimbangan itu semua, maka saya memilih dapil Sumsel 2,” ujarnya.
Zulkarnain bergabung dengan Partai Perindo pada Februari 2023. Walau pun sebelum itu, sudah ada beberapa partai yang menawarinya untuk bergabung.
Karena bukan orang politik, awalnya dia berpandangan kalau politik itu konotasinya kurang baik.
“Ketika saya dipanggil Pak Hary Tanoe, platform partainya (Perindo) jujur, memperjuangkan ekonomi kerakyatan dan persatuan Indonesia. Menurut saya itu sesuatu yang Indonesia banget,” tandasnya.
Caleg DPR-RI dapil Sumsel 1, Dr H Addinul Ikhsan SE Ak MBA CPA juga optimis. Apalagi, dia sudah dua periode duduk sebagai anggota DPRD Ogan Ilir dari Partai Demokrat.“Kali ini maju melalui PPP,” ujarnya.
Tujuannya nyaleg, untuk memperjuangkan aspirasi sekaligus mensejahterakan masyarakat. “Semoga kami bisa mendapatkan kepercayaan untuk jadi wakil rakyat di DPR-RI.
Bisa menyuarakan suara umat Islam. Jangan ada lagi diskriminasi agama dan semua tindak tanduk kita mencerminkan ajaran Islam,” tukasnya.
Addinul mengaku tidak gentar bersaing dengan petahana dan nama-nama besar lain. “Biarkan waktu yang akan bicara.
Masyarakat telah melihat dan bisa menilai apa yang telah dikerjakan oleh para caleg petahana,” ucapnya.
Apalagi, saat ini jumlah pemilih pemula dan kaum milenial mendominasi komposisi pemilih pada Pemilu 2024.
Sementara itu, caleg baru DPR-RI dari PKB, Momon Wahyudi akan berusaha meningkatkan pemberdayaan pelaku UMKM. Juga mendorong penyelesaian berbagai masalah tenaga kerja dan lainnya.
“Niat awal maju sudah pasti untuk mengabdi kepada masyarakat. Juga mengawal aspirasi rakyat,” sebut Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Palembang ini.
Ia yakin, kiprahnya yang selama ini berkecimpung di bidang sosial akan sangat membantu untuk mengantarkannya menjadi wakil rakyat di Senayan.
Maju karena didorong seniornya di partai Gerindra
Sementara, caleg DPR-RI Partai Gerindra, Husni Candra SIP mengungkapkan, ia maju karena diminta dan didorong para seniornya di partai. Juga mendapat restu dari guru ngaji.
Ini untuk menepis anggapan maju nyaleg karena nafsu dan ambisi mengejar kekuasaan serta harta.
“Kalau tidak mendapatkan restu politik dari senior, seperti H Mawardi Yahya, Ketum DPD Partai Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi dan juga H Aswari Rivai, saya tidak akan maju berpolitik,” tegasnya.
Untuk peluang, Husni optimis. Dia pegang prinsip, bila sudah berikhtiar dan berpedoman pada kebenaran serta kebaikan, maka akan dibukakan jalan oleh Allah SWT.
Tak merasa khawatir dengan lawan politiknya. “Apalagi sekarang ini rakyat juga sudah pintar dan tahu calon yang akan mewakili suara mereka di DPR-RI.”Jadi walau nomor urut 7, saya tetap bersyukur,” bebernya.
Partai Nassem Optimis melenggang
Siska Marleni, caleg DPR-RI dari Partai Nasdem mengungkapkan, untuk pileg kali ini saya sangat optimistis bakal melenggang kembali ke Senayan. Apalagi dia punya bekal sebagai mantan anggota DPD RI.
“Pastinya semua program sekaligus visi misi, sudah dipersiapkan sebelum memantapkan diri maju. Peluang semua kandidat sama,” jelasnya.
Dia akan berjuang dengan semua komponen yang ada. Menggerakkan semua jaringannya. “Intinya haqqul yaqin,” tukas Siska. (kms)
Komentar