oleh

Konser K-Pop Tutup Jambore Pramuka Dunia di Korsel

ANTERO NEWS – Sekitar 40.000 peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 berkumpul di Stadion Piala Dunia Seoul, pada Jumat (11/08),menyaksikan konser “K-pop super live” upacara penutupan Jambore Pramuka Dunia 2023.

19 Artis K-Pop ditampilkan

Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Korsel mengatakan 19 artis K-pop akan tampil, di antaranya NewJeans, IVE, NCT Dream, ITZY, Mamamoo, The Boyz, Kang Daniel dan fromis_9.

Shownu X Hyungwon, Zerobaseone, Kwon Eun-bi, Jo Yuri, P1Harmony, KARD, The New Six, dan ATBO, juga masuk dalam daftar. Acara ini juga akan disiarkan langsung media KBS dan saluran YouTube-nya.

Konser ini awalnya dijadwalkan berlangsung di tempat perkemahan di Saemangeum pada Minggu (13/09), tetapi batal karena kekhawatiran memunculkan insiden atau penyakit yang berkaitan dengan gelombang panas.

Venue Konser sempat dipindahkan

Awalnya tempat penyelenggaran konser dipindah ke Stadion Piala Dunia Jeonju, sekitar satu jam perjalanan dari tempat perkemahan.

Namun, konser dikembalikan ke Stadion Piala Dunia Seoul untuk menghindari Topan Khanun yang mendekat menuju wilayah provinsi.

Stadion Piala Dunia Seoul memiliki kapasitas lebih dari 66.000 kursi dan merupakan tempat utama untuk pertandingan olahraga dan konser musik.

Polisi akan mengatur arus lalu lintas di sekitar stadion pada sore hari karena sekitar 1.400 bus yang membawa peserta jambore akan memadati tempat pertunjukan.

BTS batal tampil dan protes penggemar

Agensi HYBE yang menaungi BTS mengkonfimasi ketidakhadiran anggota super grup itu dengan mengirimkan 45.000 photocard untuk para peserta jambore, menurut laporan Dispatch.

Namun, kebenaran kabar ini belum ditanggapi secara resmi oleh HYBE.

BACA JUGA :  Rendang Jengkol & Tempe Penyet Kuliner Indonesia Membumi

Sebelumnya, politisi Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Sung Il-jong, meminta Kementerian Pertahanan Nasional mengirim dua anggota BTS yang sedang menjalani wajib militer untuk tampil dalam konser Jambore Pramuka Dunia.

Pihaknya menilai penampilan anggota BTS bisa “mengembalikan martabat negara”.

Jin dan J-Hope adalah dua dari total tujuh anggota grup BTS yang sedang menjalani wajib militer selama 18 bulan.

“Saya mendesak Kementerian Pertahanan Nasional untuk mengizinkan semua anggota BTS yang bertugas di militer untuk tampil di konser K-pop jambore pada tanggal 11 untuk mengembalikan martabat negara kita,” tulis Sung dalam unggahan di akun Facebook miliknya.

Permintaan pejabat itu memicu protes keras penggemar BTS, menurut laporan Korea Herald.

Mereka mengungkapkan kemarahan dengan mengatakan permintaan tersebut adalah contoh dari “penyalahgunaan otoritas pemerintah” dan “kemunduran demokrasi”.

Seorang penggemar BTS di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengunggah pendapatnya, “BTS hanyalah grup K-pop yang terkait dengan Korea Selatan dan bukan milik pemerintah.”

Korea Herald juga memuat unggahan warganet yang mempertanyakan: “Mengapa BTS harus menutupi kekacauan yang Anda buat?”

Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat, Kim Gi-hyeon, mengatakan masalah yang diangkat oleh Sung belum dibahas dengan seluruh partai.

Protes tidak hanya datang dari para ARMY, sebutan untuk penggemar BTS. Beberapa penggemar grup K-pop lainnya juga menyuarakan keprihatinan yang sama.

Mereka beranggapan pemulihan martabat dan prestise Korea Selatan bukanlah kewajiban para artis K-pop dan “pemerintah harus berhenti menyalahgunakan kekuasaannya dalam industri budaya pop”.

Rakyat Korsel minta maaf

Shannon Swaffer, seorang ibu dari peserta jambore yang berasal dari Hampshire, Inggris, mengatakan putrinya menceritakan sejumlah warga Korea Selatan mendatangi para peserta untuk meminta maaf sekaligus mengucapkan terima kasih karena mereka sudah menghadiri jamboree.

BACA JUGA :  FE-UNMURA Dan BEI Jajaki Kerjasama Buka Sekolah Pasar Modal

“Para pemilik toko menawarkan diskon untuk anak-anak pramuka. Ketika mereka [peserta jambore] tiba di hotel, sebuah toko roti menyumbangkan kue dalam jumlah besar dan hal-hal semacam itu,” kata Swaffer.

Dia menambahkan Kedutaan Inggris, wali kota Seoul, dan para anggota Pramuka juga telah “bekerja keras untuk menjadikan pengalaman itu sebagai petualangan yang berbeda”.

Apa yang disampaikan Swaffer juga dikuatkan oleh Amy Hobson dari Solihull, Inggris.

Putranya yang berusia 20 tahun, Ben Hobson, adalah sukarelawan dewasa di jambore, dan juga telah dipindahkan ke sebuah hotel.

“Tujuan utama mereka adalah agar semua anggota Pramuka mendapatkan pengalaman positif meskipun harus mengalami petaka,” katanya.

Topan dan gelombang panas

Seminggu sebelum acara, hujan deras membuat area perkemahan Saemangeum becek dan menjadi sarang nyamuk.

Ketika acara dimulai beberapa hari kemudian, gelombang panas menerjang dengan suhu mencapai 35 derajat Celsius.

Sebanyak 400 kasus kelelahan akibat suhu panas dilaporkan pada malam pertama. Banyak yang harus dirawat di rumah sakit darurat. Wabah Covid-19 juga menginfeksi sekitar 70 peserta.

Pada Senin (07/08), angin topan yang memicu badai tropis melanda perkemahan, yang merupakan dataran luas tanpa pohon.

Kontingen-kontingen dari berbagai negara dievakuasi ke berbagai wilayah di seantero negeri, termasuk yang berjarak ratusan kilometer utara dari Seoul.(ril)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *