oleh

Keutamaan Wanita Shalihah

DAKWAH ISLAMI-Sebagaimana untuk lelaki shalih, Allah taala juga memberikan janji untuk wanita shalihah, seperti dalam firman Nya, “Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar,” (Al Ahzab : 35)

“Dalam firman Nya yang lain, “Allah menjanjikan kepada orang orang mukmin, lelaki dan perempuan,surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan tempat tempat yang bagus di surga.

Dan keridlaan Allah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar,” (At Taubah : 72)

“Wanita yang mengerjakan shalat wajib lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, ia akan masuk surga dari pintu surga mana saja yang ia kehendaki (Ibnu Hibban, No. 4163)

“Wanita manapun yang mati sedangkan suaminya ridla kepadanya, ia pasti akan masuk surga (TirmidI, No. 1161)

“Wanita shalihah akan lebih dahulu masuk surga daripada lelaki shalih yang sederajat keshalihannya.

Rasulullah saw bersabda, “Wahai kaum wanita! Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian akan masuk surga lebih dulu daripada sebaik baik lelaki.” (Kanzul ‘Ummal)

“Wanita yang taat kepada suaminya dan mengakui hak haknya akan mendapatkan pahala yang sama seperti pahala yang didapat laki laki shalih (Dailami)

“Wanita shalihah yang taat kepada suaminya akan masuk surga bersama para nabi tanpa hisab (Kanzul ‘Ummal jil, 10.hal 160)

“Wanita yang paling berkah adalah yang paling ringan biaya hidupnya (Nasa’ i dalam As Sunanul Kubra, No. 9229)

Ibnu ‘Abbas RA berkata : Nabi saw bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri istri kalian yang akan menjadi penghuni surga? Yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya.

BACA JUGA :  Syarat Sah Hewan Sapi dan Kambing Untuk Qurban Idul Adha 1442 Hijriyah

Jika suaminya marah, ia akan mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan tidur sebelum engkau ridha,’ (Nasa’i dalam As Sunanul Kubra, No 9094)

Aisyah RA berkata, “Wanita mana mana saja yang ditinggal suaminya, lalu ia menjaga dirinya ketika ditinggal, melepaskan perhiasannya, mengikat kakinya (tidak keluar rumah), mengosongkan kakinya (dari perhiasan), dan menegakkan shalat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan perawan dan belia.

Jika suaminya orang yang beriman, maka dia itulah suaminya di dalam surga.

Namun apabila suaminya tidak beriman, maka Allah swt akan Menikah kan ya dengan salah seorang syuhada, “(Kanzul Ummal, jil. 16, hal.606)

Anas radhiyallahu ‘anhu berkata : seorang wanita yang telah bersuami, suatu ketika ayahnya jatuh sakit.

Ia pun menghadap Rasulullah shallaallahu’ alaihi wa sallam, lalu bertanya,” Wahai Rasulullah! Ayahku sakit, namun suamiku tidak mengizinkan aku untuk merawat ayahku.

“Maka Nabi shallaallahu’ alaihi wasallam berkata, “Taatilah suamimu.” Kemudian sang ayah pun meninggal dunia.

Lalu si wanita tersebut meminta izin kepada suaminya untuk menshalatkan jenazah ayahnya, namun sang suami tidak mengizinkannya untuk melakukan shalat jenazah.

Lalu si wanita bertanya kepada Nabi shallaallahu’ alaihi wasallam.

Maka beliau berkata “Taatilah suamimu.” Ia pun menaati suaminya, dan tidak menshalatkan jenazah ayahnya.

Kemudian Nabi shallaallahu’ alaihi wasallam bersabda kepada wanita tersebut, “Sungguh Allah telah mengampuni ayahmu disebabkan ketaatanmu kepada suamimu,” (Al Musnadul Jami’, No. 766)

Editor : Rifa’Atin

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *