TURKI-ANTERO-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan dua panggilan telepon ke Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan membahas dengan mereka serangan Israel di Masjid Al-Aqsa yang diberkati dan penduduk Yerusalem yang diduduki.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Kepresidenan Turki – pada hari Senin – bahwa Erdogan melakukan dua panggilan telepon terpisah dengan Abbas dan Haniyeh.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Erdogan membahas dengan Abbas dan Haniyeh tentang serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina di Yerusalem.
Erdogan menggambarkan serangan Israel di Yerusalem sebagai terorisme, mengungkapkan kecaman kerasnya atas ketidakadilan yang mempengaruhi orang-orang Palestina.
Dia berjanji akan mengerahkan lebih banyak upaya untuk mendorong dunia Islam dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan guna menghentikan praktik teroris Israel.
Presiden Turki menegaskan bahwa negaranya akan selalu menjadi pendukung perjuangan Palestina, dan “akan berdiri di samping saudara-saudara Palestina dan melindungi martabat Yerusalem.”
Sejak awal bulan Ramadhan, kota Yerusalem telah menjadi saksi penyerangan oleh polisi dan pemukim Israel, di daerah Bab al-Amud, lingkungan Syekh Jarrah, dan sekitar Masjid Al-Aqsa.
Hari ini, Senin, pasukan pendudukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa di pagi hari, dan menyerang mereka yang ditempatkan di dalamnya, di mana lebih dari 300 warga Palestina terluka, beberapa jam sebelum pawai provokatif pemukim pada apa yang mereka sebut “Hari itu. dari Penyatuan Yerusalem. “
Pasukan pendudukan menembakkan rentetan gas air mata, suara dan peluru karet ke Masjid al-Qibli, Kubah Batu dan aula sholat Marwani, dan mengepung dua retret di dalam Masjid al-Qibli tempat konfrontasi terkonsentrasi, dan saksi mata mengatakan bahwa tentara pendudukan menyerbu aula sholat Bab al-Rahma.(ril)
Komentar