BANYUWANGI-ANTERO-Generasi milenial dari berbagai komunitas di Kabupaten Banyuwangi menggelar event Festival Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) dan pelatihan branding produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah Desa se-Kabupaten Banyuwangi.
Festival Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) merupakan kumpulan berbagai komunitas yang meliputi 17 sektor, seperti arsitektur, desain interior, desain produk, fashion, film/video dan animasi, fotografi, kerajian, kuliner, sektor musik, sektor aplikasi, periklanan, televisi/audio/media, seni pertunjukan, seni rupa, dan lainnya.
Mereka berkumpul mengangkat berbagai potensi desa di Kabupaten Banyuwangi dengan menggelar pelatihan di berbagai sektor kreatif yang mengacu pada masing-masing potensi desa.
Pada festival yang digelar sejak 24 Agustus 2021 itu, para generasi milenial juga belajar seni tari gandrung dari para maestro gandrung Banyuwangi, seperti Temuk, Dartik, dan Sunasih.
Selain itu mereka juga menggelar pelatihan dan pendampingan branding berbagai produk di Desa Macan Putih, seperti olahan jamur dan gula semut.
Para generasi milenial juga menciptakan motif batik baru yang mereka beri nama batik Macan Putih, sesuai dengan nama desa mereka. Batik tersebut dilaunching Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandi.
“Event ini sangat positif dan bisa mendukung program desa-desa di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki potensi lokal baik budaya maupun UMKM yang selama ini belum muncul,” ujar Ipuk
Ipuk mengharapkan, event seperti ini agar terus dijalankan untuk memberikan pendampingan UMKM sampai ke tahapan pemasarannya.
“Pemasaran itu berhubungan dengan kreativitas, karena tanpa adanya promosi yang kreatif maka produk tidak akan dikenal orang.
Pelaku UMKM sangat penting untuk memiliki keterampilan untuk membuat suatu produk menjadi lebih menarik,” kata Ipuk.
Program kegiatan BYCN ini semoga bisa memacu banyak komunitas anak muda lainnya untuk terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat.
Walaupun sekarang dihadapkan pandemi covid 19, tetapi kita harus tetap optimis melakukan langkah-langkah kreatif.
Kegiatan festival ini diawali pelatihan olahan produk jamur dan gula semut, di hari pertama”kata Vicky Hendri Prasetyo selaku Ketua BYCN .
Pada hari kedua diisi pelatihan foto produk dan desain produk, hari ketiga bertema budaya dengan pelatihan gerak dasar tari gandrung.
Selanjutnya di hari keempat mendatangkan maestro gandrung Banyuwangi untuk mengajar generasi muda menari gandrung.
Vicky menjelaskan sebelum menggelar festival, dia bersama tim turun ke desa melihat berbagai potensi. Pelatihan olahan gula semut dan olahan jamur diadakan karena Kabat terkenal dengan dua potensi ini.
“Dari berbagai potensi itu kami lakukan pelatihan branding produk, seperti fotografi secara sederhana menggunakan handphone, sehingga bisa dilakukan oleh siapapun.
Selain itu juga pelatihan desain komunikasi visual agar nanti mereka bisa membuat flyer untuk di media sosial,” tutup Vicky.(Sam)
Editor : Banu
Komentar